Hari peduli Sampah Nasional (HPSN) menjadi momen dimana kita untuk lebih peduli akan permasalahan lingkungan. Tragedi yang terjadi di TPA Louwigajah tidak boleh terjadi lagi, tak hanya pemerintah, kita sebagai masyarakat yang turut menyumbangkan sampahpun harus turun dan peduli akan permasalahan lingkungan dan sampah.
HPSN 2019 menjadi HPSN ke 4 yang telah dilakukan oleh KRESEK, pada tahun ini HPSN kami mulai dengan membuat 2 lomba, lomba menulis puisi dan lomba foto. Lomba diikuti dari berbagai kalangan, dari anak sd hingga profesional. Tak hanya Kudus, lomba juga diikuti dari berbagai kota di Indonesia.





Pada puncak acara HPSN 2019, kegiatan dibuka dan diresmikan oleh Bapak Bupati Kudus Bapak Ir. H. Muhammad Tamzil, MT yang sebelumnya disampaikan laporan kegiatan oleh Ketua KRESEK Indonesia, Faesal Adam. Setelah melakukan pembukaan acara, Bapak Bupati juga melakukan penyerahan simbolis bibit tanaman dan totebag sebagai bentuk kepedulian kita akan lingkungan dan permasalah plstik yang menjadi masalah saat ini. Selain itu Bapak Bupati juga turut melauncing Program Sedekah Sampah yang kami lakukan, serta melaunching Buku Antologi Puisi dari lomba menulis puisi yang kami lakukan dengan judul buku “Sampah Serapah Sripah”


Pemenang dari lomba puisi, Mangir Chan dan Fadila membacakan puisi yang mereka buat, tak mau kalah, Bapak Bupati juga ikut membacakan puisi karya Mangir Chan.
Setelah meresmikan acara, Bapak Bupati juga ikut menandatangani petisi bertuliskan “BERANI UNTUK TIDAK NYAMPAH” dan dilanjutkan dengan ikut melakukan Gerakan Pungut Sampah di area CFD Kabupaten Kudus. Setelah melakukan GPS Bapak Bupati melihat pameran foto dan pameran daur ulang serta membagikan beberapa kreasi daur ulang ke masyarakat.






Selain itu, di acara HPSN 2019 ini juga ada booth sedekah sampah, dimana masyarakat dapat menukarkan sampahnya dengan berbagai hadiah menarik, diantaranya sampah dapat ditukar dengan kreasi daur ulang, kopi hangat, bibit durian dan alpukat serta totebag. Sampah yang berhasil dikumpulkan pada acara HPSN adalah Sampah botol 35.72kg, Kertas 20.56 kg, Plastik 5.2 kg, Campur/residu 36.9 kg. Sampah yang layak jual kami jual dan kami gunakan untuk beasiswa pendidikan anak kurang mampu.
Disisi lain, teman-teman dari Teater Satoes IAIN Kudus melakukan sebuah teatrikal yang menceritakan tentang perilaku kita yang masih saja dengan mudah dan ringannya membuang sampah sembarangan. Sampah dapat menjelma menjadi hal yang menakutkan dan mengancam kita sebagai manusia.
Tak mau kalah, anak-anak dari KRETA PELANGI juga turut meramaikan kegiatan dengan mengajak peserta dan masyarakat untuk menari dan bersemangat melompat-lompat. eheh
Harapan kami dengan adanya HPSN ini masyarakat akan lebih peduli akan lingkungan.





Dibuang Sayang